Dizaman sekarang ini jaringan internet merupakan kebutuhan sehari-hari bagi semua orang yang berinteraksi di dunia cyber. Internet sekarang ini bagian dari sembako yang membuat semua orang rela mengeluarkan uang hanya untuk membeli kuota internet.
Sekarang ini internet sudah berkembang sangat cepat terutama dalam hal kecepatan atau speed bandwidth.
Menurut Wikipedia LTE dapat diartikan sebagai berikut.
LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmukanya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300 mbps dan upload 75 mbps. Layanan LTE pertama kali dibuka oleh perusahaan TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
Baca Juga Sebentar Lagi Whatsapp Akan Akhiri Dukungannya Di Smartphone Ini
Terus Dipesawat Internet Gimana?
Tenang, baru-baru ini produsen smartphone asal finlandia yaitu nokia sedang menyiapkan jaringan 4G LTE air to ground di pesawat untuk menunjang komunikasi secara real time dalam penerbangan.
Sistem yang akan diluncurkan di Eropa pada kuartal ketiga tahun ini menghubungkan base station di darat dengan perangkat penerima jaringan LTE di pesawat, lalu akan disebarkan melalui Wi-Fi. Selama ini, jaringan internet yang disediakan di penerbangan menggunakan satelit sehingga penumpang terkendala kecepatan koneksi dan harga yang relatif mahal.
Dengan jaringan ini, Nokia meyakini penumpang dapat memakai broadband dengan harga yang lebih murah dan kecepatan mirip dengan di darat.
Keuntungan bagi penumpang, mereka bisa menikmati inflight entertainment, hiburan di pesawat seperti video dan media sosial, secara real time maupun memesan makanan melalui perangkat mereka.
Sekarang zamannya teknologi dan semua orang tidak habis-habisnya untuk mengembangakn inovasi dan ide mereka untuk membuat pekerjaan orang lain terasa lebih efisien.
Selain itu, peralatan yang dibawa dalam pesawat untuk teknologi air to ground ini hanya berbobot 13 kilogram, jauh lebih ringan dibandingkan dengan teknologi satelit yang mencapai 100 kilogram untuk onboard equipment. Saat ini yang bisa menikmati teknologi ini hanyalah pesawat besar yang mungkin terbilang mahal dalam sekali terbang.