Teori Bumi Datar Dan Konspirasi
Ilustrasi Teori Bumi Datar | Via Flickr

Wahbanget – Warganet kambali ramai setelah mendengar ada sekolah di Semarang yang mengajarkan teori bumi datar dan konspirasi. Orang tua siswa pun angkat bicara dan meminta maaf.

Pada pekan lalu, warganet di Semarang sempat terjadi viral dengan postingan facebook. Satu orang tua siswa bersikeras memprotes soal pelajaran di sekolah yang menyinggung Teori Bumi datar dan Teori Konspirasi. Dalam statusnya, ada kalimat yang dinilai menyinggung profesi guru.

Seperti yang dikutip dari detikcom bahwa orang tua siswa atas nama Rani Rumita mengirimkan email. Email tersebut berisikan permohonan maaf kepada profesi guru, karena status facebooknya.

Baca Juga: Najwa Shihab Akan Berhenti Berkarir?? Ayo Simak Artikelnya !!

Berikut ini adalah pernyataan lengkap dari Rani Rumita:

PERMINTAAN MAAF UNTUK STATUS SAYA 24 JULI 2017

Berkenaan dengan status saya pada tanggal 24 Juli 2017 di akun facebook, yang diberitakan juga di detik.com pada tanggal 27 Juli 2017, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk 2 kalimat terakhir dalam status tersebut, apabila kalimat tersebut telah menyinggung profesi guru, khususnya guru sekolah negeri atau pun asosiasi/organisasi tertentu.

Tak ada kesengajaan niat saya untuk merendahkan profesi guru. Semata-mata saya menuliskan kalimat tersebut secara spontan sebagai ejawantah kekecewaan dan kesedihan saya mendengar cerita kedua anak saya dan paparan beberapa kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.

Saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan telah menyakiti perasaan guru karena tentu saja tidak semua guru demikian. Bahkan saya meyakini pada dasarnya kualitas guru adalah baik.

Adapun alasan kekecewaan saya yang berujung pada tindakan gegabah saya itu, beberapa pernah saya tuliskan dalam status di facebook saya, yaitu status bertanggal 21 Agustus 2016 dan saya jelaskan pada status bertanggal 29 Juli 2017 berjudul Flat Earth Theory.

Saya berhutang budi banyak sekali terhadap semua guru saya, sejak taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Tanpa jasa dan bimbingan dalam meraih ilmu dan bimbingan dalam etika kebaikan dari semua guru saya tersebut, maka takmungkin saya detik ini bisa berdiri tegak menjadi ibu tunggal bagi kedua anak saya.

Besar harapan saya, profesi pendidik dapat menjadi garda terdepan bagi pengawal pendidikan karakter bagi generasi muda bangsa. Karakter yang mengedepankan nilai-nilai kebaikan universal, yang sesuai dengan dasar negara Pancasila. Dasar negara di bumi di mana kita semua hidup. Karakter yang baik bagi semua golongan warga negara yang berbeda-beda latar belakang pendidikan, budaya dan agama, serta tidak menyakiti golongan yang lainnya.

Dan saya berharap pula, profesi pendidik dapat menjadi ujung tombak penguatan nalar berpikir kritis yang objektif. Lepas dari nilai-nilai dan hal-hal subjektif.

Begitulah kejadiannya. Saya cuma reshare doang. Selebihnya saya mohon maaf bila ada kata yang menyinggung pembaca dan alangkah baiknya kalau artikel ini Anda share, Terima kasih.

loading...